PENTINGNYA SEBUAH STANDAR UNTUK
MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL DAN ATAU IBU MENYUSUI
PENDAHULUAN
Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 1999 menunjukan terjadinya peningkatan angka kematian ibu (AKI). Kalau pada tahun 1997 AKI menunjukan 318 per 100.1000 kelahiran hidup maka pada tahun 1999 menjadi 380 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2001, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) AKI menunjukan 377 per 100. 000 kelahiran hidup. (Gizi dalam Angka, Depkes, 2005)
Kematian ibu hamil disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor sosial, faktor budaya dan faktor ekonomi. Kemiskinan masyarakat akan membawa kepada kemiskinan pengetahuan dan informasi. Dan pada kondisi kemiskinan, keluarga khususnya ibu akan mengalami resiko kekurangan gizi, menderita anemia dan berat bayi lahir rendah (BBLR) (Anita Rahman, 2003).
Meskipun prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil menurun dari 50,9 % (tahun 1995) menjadi 40,1 % (tahun 2001), namun anemia pada ibu hamil hendaknya diwaspadai. Karena akibat anemia pada ibu hamil pun cukup fatal karena bayi bisa lahir cacat atau abortus, persalinan lama, pendarahan shock, dan payah jantung. Sedangkan pada janin bisa menyebabkan kematian, cacat bawaan, premature dan cadangan zat besi kurang
Adanya mitos, bahwa ibu hamil pantang mengkonsumsi makanan tertentu menyebabkan sang ibu juga akan kehilangan akses terhadap zat gizi dari makanan tersebut. Keadaan ini tentu akan memperlemah kondisi ibu hamil.
Memperhatikan permasalahan yang dihadapi ibu hamil dan ibu menyusui serta dampak yang mungkin terjadi pada ibu maupun pada janin serta bayi-bayi yang dilahirkan, upaya penanganan perlu untuk terus ditingkatkan dan diatasi melalui kerjasama semua pihak.
PERUBAHAN FISIK DAN PSIKIS PADA IBU HAMIL
Masa kehamilan tentunya amat sangat di nantikan oleh para calon ayah dan calon ibu. Tentunya mereka juga mendambakan anak yang lahir akan sehat dan normal. Penting untuk diketahui oleh setiap pasangan bahwa akan terjadi serangkaian perubahan pada ibu yang sedang hamil, baik secara fisik ataupun psikis.
1. Pada trimester pertama. Misalnya bentuk tubuh yang semakin melebar, payudara yang semakin kencang . Kondisi psikis ibu juga mengalami tingkat kepekaan yang sangat tinggi. Ibu akan mudah meledak-meledak atau akan merasa sangat sedih bila terjadi sesuatu.
2. Pada trimester kedua. Perut sudah mulai membuncit, orang sudah mulai tahu bahwa ibu sedang hamil. Kondisi emosi ibu sudah mulai stabil
3. Pada trimester ketiga. Perut ibu semakin membesar.Keadaan janin juga semakin besar. Dan ibu siap melahirkan. Kondisi emosi ibu kembali tidak stabil karena menanti masa kelahiran.
PENTINGNYA GIZI SELAMA IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI
Meskipun kehamilan sudah merupakan bagian dari daur hidup kehidupan manusia pada wanita, namun masih banyak anggota masyarakat yang mengabaikan pentingnya masa kehamilan. Misalnya usia untuk ibu, jarak kehamilan dan yang terutama kesehatan ibu. Kehamilan membutuhkan tambahan asupan pangan karena adanya peningkatan kebutuhan zat-zat gizi. Beberapa zat gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil dan ibu menyusui :
a.Energi
Energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Kebutuhan energi selama ibu hamil adalah untuk membentuk/membangun jaringan baru (fetus, plasenta, uterus, cairan amniotic, breast, peningkatan volume darah dan mensuplai jaringan baru. Pangan yang kaya akan sumber energi adalah pangan sumber lemak (lemak/gajih dan minyak, buah berlemak, biji berminyak), pangan sumber karbohidrat (beras, jagung, oat, serealia) dan pangan sumber protein (daging, ikan, telur susu dan aneka produk turunannnya)
b.Zat gizi mikro
Selama kehamilan, disamping zat gizi makro yaitu energi dan protein, ibu juga membutuhkan tambahan zat gizi mikro seperti diuraikan berikut ini :
Asam folat
Kekurangan asam folat pada ibu hamil akan menyebabkan resiko terjadinya cacat tabung syaraf (Neural Tube Defects/NTD), berat bayi lahir rendah (BBLR) dan resiko lahirnya premature. Sumber pangan yang banyak mengandung asam folat adalah brokoli, jeruk, bayam, roti dan susu.
Vitamin A
Adanya pertumbuhan janin, berarti terjadi peningkatan pertumbuhan dan pembelahan sel dalam tubuh ibu. Vitamin A dalam bentuk retionic acid mengatur perumbuhan dan pembelahan sel dalam jaringan. Namun demikian ibu tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi suplementasi vitamin A selama hamil karena dosis tinggi vitamin A akan memberikan efek teratogenik (keracunan). Dengan mengkonsumsi buah-buahan, daging, unggas, ikan, telur, sayuran berdaun hijau, akar dan umbi-umbian sehari-hari, akan membantu ibu memenuhi kebutuhan vitamin A.
Kalsium
Kalsium dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan tulang, gigi, jantung yang sehat, syaraf dan otot. Kekurangan kalsium akan menyebabkan pertumbuhan tulang dan gigi jadi terhambat. Sumber pangan yang banyak mengandung kalsium adalah susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan.
Magnesium
Magnesium merupakan zat gizi lainnya yang berperan dalam membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Kekurangan magnesium akan menyebabkan preeklamsia, bayi cacat dan kematian bayi. Sumber pangan yang banyak mengandung magnesium adalah sayur-sayuran, sumber makanan laut, ikan tawar segar, daging, padi-padian dan kacang-kacangan.
Zat Besi
Kekurangan zat besi akan menghambat pembentukan hemoglobin yang berakibat pada terhambatnya pembentukan sel darah merah. Ibu hamil dan ibu menyusui merupakan kelompok yang beresiko tinggi terhadap anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya darah yang dikeluarkan selama masa persalinan. Sumber pangan yang banyak mengandung zat besi adalah nabati kedelai, kacang-kacangan, sayuran daun hijau dan rumput laut.
Iodium
Kekurangan iodium selama hamil akan berefek pada keguguran, penyimpangan perkembangan otak janin, berat bayi lahir rendah dan kretinisme. Di Indonesia kekurangan iodium dialami oleh berbagai masyarakat lain, sehingga pemerintah telah mencanangkan kebijakan tentang garam beryodium. Sumber pangan yang banyak mengandung iodium adalah ikan, kerang dan rumput laut.
STANDAR NASIONAL INDONESIA MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL DAN ATAU IBU MENYUSUI
Hingga saat ini baik ditingkat internasional maupun nasional belum ada regulasi yang mengatur tentang produk-produk yang diperuntukan bagi ibu hamil dan atau ibu menyusui.
Berdasarkan data tahun 2001 - 2005, di Badan Pengawas Obat dan Makanan telah terdaftar produk minuman khusus ibu hamil dan atau ibu menyusui sebanyak 56 buah. Disatu sisi perkembangan produk pangan untuk ibu hamil dan ibu menyusui tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui. Disisi lain perlu diwaspadai agar produk-produk tersebut tidak menimbulkan masalah kesehatan dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat, menjamin perdagangan yang bebas dan jujur dan mendorong berkembangnya industri di Indonesia, maka Badan POM bersama tim ahli dari Persatuan Dokter Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI), Departemen Ilmu Gizi (FK-UI), Puslitbang Gizi dan Makanan, Departemen Teknologi Pangan (IPB), dan Departemen Gizi Masyarakat (IPB) menyusun standar nasional Indonesia minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui.
Kegiatan penyusunan ini sudah dimulai sejak tahun 2002. Melalui rapat-rapat teknis dengan tim ahli dan rapat konsensus pada tanggal tahun 2004 maka telah di hasilkan Rancangan SNI Minuman Khusus Ibu Hamil dan atau Ibu Menyusui. Dan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui SK Kepala BSN tahun 2005 ditetapkan menjadi SNI 01-7146-2005 Minuman Khusus Ibu Hamil dan atau Ibu Menyusui.
Standar ini memuat uraian tentang definisi minuman khusus ibu hamil dan atau ibu menyusui, yaitu produk berbentuk bubuk maupun cair, khusus untuk ibu hamil dan atau ibu menyusui, mengandung energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang diperhitungkan berdasarkan tambahan kecukupan zat gizi yang dianjurkan untuk kelompok tersebut dengan atau tanpa penambahan komponen bioaktif dan atau bahan tambahan pangan yang diizinkan.
Persyaratan mutu pada SNI ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu untuk ibu hamil dan untuk ibu menyusui. Rincian persyaratan kandungan zat gizi makro dan zat gizi mikro dapat dilihat selengkapnya pada tabel 1 dan 2.
Angka-angka tersebut mengacu pada Angka Kecukupan Gizi tambahan untuk ibu hamil dan tambahan ibu menyusui yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui SK nomor : 1593/MENKES/SK/XI/2005 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.
Dalam SNI ini dinyatakan bahwa pada produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui tidak boleh mengandung pengawet dan pemanis buatan. Sedangkan beberapa bahan tambahan pangan yang lain diizinkan dengan memberikan batas maksimum penggunaan seperti anti oksidan, pengemulsi, pemantap dan pengental.
Pada standar ini juga diatur tentang batasan cemaran logam dan cemaran mikroba,
Untuk membantu konsumen memanfaatkan produk ini, diatur tentang beberapa informasi yang harus dicantumkan. Informasi tersebut adalah keterangan pada label adalah tentang berat bersih, keterangan tentang nama dan alamat, daftar bahan yang digunakan, informasi nilai gizi,petunjuk peyiapan dan penggunaan, keterangan tentang peruntukan, petunjuk penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa
TABEL 1 PERSYARATAN MUTU
AKG 2005 DAN SNI MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL
NO Syarat Mutu Satuan AKG 2005 Hamil (+ an) SNI
Trimester I Trimester II Trimester III Produk berbentuk Bubuk ( per 100 g) Produk Berbentuk Cair (per 100 ml)
1. Energi Kkal +100 +300 +300 Min. 370 Min 65
2. Protein g +17 +17 +17 18 - 25 3,2 - 4,4
3. Lemak g Min. 3,5 Min. 0,6
4. Karbohidrat g Maks. 65 Maks. 11,4
5. Air g Maks. 4 -
6. Abu g Maks. 6 Maks. 1,1
7. Vitamin A mcg/RE +300 +300 +300 300 - 500 53 - 88
8. Vitamin B1 mg +0,3 +0,3 +0,3 0,5 - 1,0 0,1 - 0,2
9. Vitamin B2 mg +0,3 +0,3 +0,3 0,5 -1,1 0,1 - 0,2
10. Vitamin B3 mg +4 +4 +4 6 - 14 1,1 - 2,5
11. Vitamin B6 mg +0,4 +0,4 +0,4 0,6 - 1,3 0,1 - 0,2
12. Vitamin B9 mcg +200 +200 +200 285 - 400 49 -70
13. Vitamin B12 mcg +0,2 +0,2 +0,2 0,3 - 2,4 0,1-0,4
14. Vitamin C mg +10 +10 +10 14 - 75 2,5 - 13,2
15. Kalsium mg +150 +150 +150 200 - 800 35 - 140
16. Besi mg +0 +6 +13 Min. 10 Min. 1,8
17. Seng mg +1,1 +4,2 +9,0 Min. 5 Min. 0,9
18. Magnesium mg +30 +30 +30 40 - 240 7,0 - 42
19. Mangan mg +0,2 +0,2 +0,2 0,3 -1,8 0,1 -0,3
20. Iodium mcg +50 +50 +50 70 - 150 12 - 26
21. Selenium mcg +5 +5 +5 7- 30 1,2 - 5,3
22. Fluor mg +0,2 +0,2 +0,2 0,3 - 2,5 0,1 - 0,4
TABEL 2 PERSYARATAN MUTU
AKG 2005 DAN SNI MINUMAN KHUSUS IBU MENYUSUI
NO
Syarat Mutu
Satuan
AKG Menyusui (+an)
SNI
6 bulan pertama 6 bulan kedua
Produk berbentuk Bubuk (per 100 g)
Produk Berbentuk Cair (per 100 ml)
1.
Energi
Kkal
+500
+550
Min. 400
Min. 70
2.
Protein
g
+17
+17
20 -34
3,5 - 70
3.
Lemak
g
Min. 7
Min. 1,2
4.
Karbohidrat
g
Maks. 65
Maks. 11,4
5.
Air
g
Maks. 4
-
6.
Abu
g
Maks. 6
Maks.1,1
7.
Vitamin A
mcg/RE
+350
+350
300 -500
53-88
8.
Vitamin B1
mg
+0,3
+0,3
0,3 - 1,0
0,1 - 0,2
9.
Vitamin B2
mg
+0,4
+0,4
0,4 - 1,1
0,1 - 0,2
10.
Vitamin B3
mg
+3
+3
3 - 14
0,5 - 2,5
11.
Vitamin B6
mg
+0,5
+0,5
0,5 - 1,3
0,1 - 0,2
12.
Vitamin B9
mcg
+100
+100
100 - 400
18 -70
13.
Vitamin B12
mcg
+0,4
+0,4
0,4 - 2,4
0,1 -0,4
14.
Vitamin C
mg
+45
+45
45 - 75
8 - 13
15.
Kalsium
mg
+150
+150
150 -800
26,25 - 140
16.
Besi
mg
+6
+6
Min.6
Min. 1,05
17.
Seng
mg
+4,6
+4,6
Min. 4,6
Min. 0,8
18.
Magnesium
mg
+30
+30
50 -240
9 -42
19.
Mangan
mg
+0,8
+0,8
0,8 -1,8
0,14 -0,32
20.
Iodium
mcg
+50
+50
50-150
8,75-26,25
21.
Selenium
mcg
+10
+10
5-30
0,88 - 5,25
22.
Fluor
mg
+0,2
+0,2
0,2-2,5
0,04 -0,44