Sabtu, 31 Oktober 2009

obesitas3

Banyak yang ingin terlihat sempurna di mata orang lain, termasuk masalah penampilan, baik dari segi postur tubuh maupun pakaian. Penampilan menarik dengan bentuk tubuh yang ideal menjadi impian para pria maupun perempuan. Segala cara dilakukan demi mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.

Namun, harapan tidaklah selalu sesuai dengan apa yang terjadi, justru yang terjadi sebaliknya. Obesitas atau kegemukan adalah di dalam tubuh penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal. Hal ini tentunya dapat membahayakan kesehatan jiwa seseorang.

Menanggapi hal tersebut, artis cantik Julie Estelle mengatakan, masalah obesitas adalah persoalan kesehatan, bukan penampilan semata. Dengan mengetahui jumlah total lemak di dalam tubuh, berarti sadar akan tingkat obesitas dan bahaya yang ditimbulkan pada kemudian hari.

"Bila hal itu sudah terjadi, maka yang dilakukan adalah olahraga, untuk membuang lemak yang tidak berguna. Melakukan hal ini, baiknya bukan hanya untuk penampilan saja, tetapi juga untuk kesehatan badan kita sendiri, termasuk organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, aliran darah, dan lainnya. Selain itu, juga dengan membiasakan diri makan-makanan yang sehat" tegas Julie kepada SP, di La Piazza Kelapa Gading Mall pekan ini.

Aktivitas bisa dimulai dengan hal-hal yang mudah, seperti nasi putih diganti dengan makanan berserat, yaitu nasi merah dan roti gandum yang sehat. Kebiasaan itu sudah cukup lama dijalani Julie, kecuali kalau makan di luar rumah, tidak ada yang jual nasi merah, terpaksa makan nasi putih. Jangan pula mengonsumsi goreng- gorengan.

Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara bertahap atau pelan-pelan saja, karena bagi yang belum

obesitas3

Banyak yang ingin terlihat sempurna di mata orang lain, termasuk masalah penampilan, baik dari segi postur tubuh maupun pakaian. Penampilan menarik dengan bentuk tubuh yang ideal menjadi impian para pria maupun perempuan. Segala cara dilakukan demi mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.

Namun, harapan tidaklah selalu sesuai dengan apa yang terjadi, justru yang terjadi sebaliknya. Obesitas atau kegemukan adalah di dalam tubuh penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal. Hal ini tentunya dapat membahayakan kesehatan jiwa seseorang.

Menanggapi hal tersebut, artis cantik Julie Estelle mengatakan, masalah obesitas adalah persoalan kesehatan, bukan penampilan semata. Dengan mengetahui jumlah total lemak di dalam tubuh, berarti sadar akan tingkat obesitas dan bahaya yang ditimbulkan pada kemudian hari.

"Bila hal itu sudah terjadi, maka yang dilakukan adalah olahraga, untuk membuang lemak yang tidak berguna. Melakukan hal ini, baiknya bukan hanya untuk penampilan saja, tetapi juga untuk kesehatan badan kita sendiri, termasuk organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, aliran darah, dan lainnya. Selain itu, juga dengan membiasakan diri makan-makanan yang sehat" tegas Julie kepada SP, di La Piazza Kelapa Gading Mall pekan ini.

Aktivitas bisa dimulai dengan hal-hal yang mudah, seperti nasi putih diganti dengan makanan berserat, yaitu nasi merah dan roti gandum yang sehat. Kebiasaan itu sudah cukup lama dijalani Julie, kecuali kalau makan di luar rumah, tidak ada yang jual nasi merah, terpaksa makan nasi putih. Jangan pula mengonsumsi goreng- gorengan.

Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara bertahap atau pelan-pelan saja, karena bagi yang belum

obesitas2

Gizi berimbang untuk penampilan tetap menarik
Gizi seimbang merupakan pedoman dalam mengkonsumsi makanan yang sehat, aman untuk mempertahankan gizi yang optimal (Depkes, 1996). Dalam keadaan sehat maupun sakit perlu pengetahuan mengenai gizi untuk mempertahankan gizi sebaik-baiknya ataupun untuk menunjang penyembuhan dan mengurangi kekambuhan penyakit.
Psoriasis merupakan penyakit kulit dengan proses pergantian kulit yang terlalu cepat yang kronik dan residif, dengan gambaran klinik yang bervariasi. Diagnosis klinis biasanya mudah ditegakkan dengan gambaran lesi kulit yang jelas dan diklasifikasikan sebagai eritroskuamosa yang menandakan keterlibatan pembuluh darah dan epidermis.
Meskippun penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi menyebabkan gangguan kosmetik, terlebih-lebih mengingat perjalanannya menahun dan residif (Djuanda, 1987). Penyebabnya tidak diketahui. Insiden pada kulit putih lebih tinggi daripada kulit berwarna. Faktor herediter meliputi 1/3 penderita. Dapat terjadi pada semua usia dan jenis kelamin, terbanyak pada usia 20-35 tahun. Beberapa factor sekunder yang memperberat penyakit ini adalah trauma, penyakit radang, iklim dan psikosomatik. Menjalani pola hidup sehat dan pola piker yang positif dapat meringankan gejala. Gizi merupakan salah satu terapi suportif yang dipikirkan dapat membantu dalam menangani penyakit ini.

Gizi seimbang :

Makanan merupakan kebutuhan primer yang sangat penting bagi kelangsungan hidup. Dalam ilmu Gizi, fungsi makanan dikemukakan sebagai berikut (Sediaoetama, 1985) :
1. memenuhi kepuasan jiwa
a. memberi rasa kenyang
b. memenuhi kebutuhan naluri kepuasan jiwa
c. memenuhi kebutuhan social budaya

2. Memenuhi fungsi fisiologis :
a. Memberikan tenaga (enersi)
b. Mendukung pembentukkan sel-sel baru untuk pertumbuhan badan (growth)
c. Mendukung pembentukan sel-sel atau menggantikan bagian-bagian sel yang rusak atau aus terpakai (maintenance)
d. Mengatur metabolisme zat-zat gizi dan keseimbangan cairan serta asam basa (regulatory mechanism)
e. Berfungsi dalam pertahanan tubuh

Masukan makanan dilakukan dengan proses makan, proses makan tersebut akan memberikan rasa puas atau rasa tidak puas. Makanan yang lezat, sesuai dengan budaya/kebiasaan dan mengenyangkan serta suasana yang mendukung akan memberikan kepuasan. Makanan tersebut diharapkan dapat memenuhi ke 5 fungsi fisiologis agar dapat memberikan manfaat yang sebaik-baiknya bagi tubuh. Pengertian makanan yang sehat perlu diresapi agar dalam memenuhi kepuasan jiwa kita tetap mengerti rambu-rambu, karena salah dalam mengkonsumsi makanan justru menyebabkan masalah bagi tubuh kita.
Diet yang sesuai (appropriate) adalah yang adekuat dan seimbang. Dalam membicarakan masalah gizi seimbang selalu terkait istilah kuantitas dan kualitas. Kuantitas adalah seberapa banyak mengkonsumsi makanan atau berapa kalori yang diberikan, sedangkan kualitas merupkan kelengkapan zat gizi yang ada di dalamnya (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) yang ada dalam makanan tersebut (Mahan dan Arlin, 1992)

Kuantitas
Adalah sesuai dengan kebutuhan yang mengacu pada umur, jenis kelamin, keadaan hamil/tidak dan kegiatan (dapat dilihat dari daftar kecukupan gizi = RDA). Sedangkan komposisinya adalah 50-60% hidrat arang, 15-20% protein, dan 20-25 % lemak. Kebutuhan kalori untuk wanita 20-39 tahun bekerja sedang adalah 2000 kalori, 55 gram protein (Sediaoetama, 1985), lihat lampiran.

Kualitas
Mengacu kepada slogan lama 4 sehat 5 sempurna : dengan mengkonsumsi nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah dan dilengkapi susu, akan mengandung zat gizi lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh kita.

13 Pesan Dasar Gizi Seimbang

Merupakan pedoman yang disusun didalam Widyakarya Pangan dan Gizi serta dijadikan pedoman oleh Departemen Kesehatan dalam penyuluhan Gizi untuk menghadapi masalah gizi kurang dan gizi lebih (kegemukan)
Pesan tersebut adalah :
01. Makanlah aneka ragam makanan
02. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
03. Makanlah sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi (50 %)
04. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kebutuhan energi (25 %)
05. Gunakan garam beryodium
06. Makanlah makanan sumber zat besi
07. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan
08. Biasakan makan pagi
09. Minumlah air bersih dan cukup jumlahnya
10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur
11. Hindari minuman beralkohol
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
13. Bacalah label makanana yang dikemas

13 Pesan Dasar tersebut diharapkan mampu mempengaruhi setiap orang Indonesia untuk selalu mengkonsumsi hidangan tradisional yang sehat, seimbang dan aman untuk mempertahankan gizi yang optimal.
Gizi dan psoriasis

Penyakit ini tidak membahayakan jiwa, tetapi dapat mengganggu kualitas hidup. Kehidupan pribadi, social dan perkerjaan dapat dipengaruhi oleh penyakit jika lesi psoriasis mengenai tempat tertentu (misalnya muka, telapak tangan/kaki atau genitalia). Komplikasi sepserti psoriatic eritroderma atau psoriasis pustulosa generalisata dapat membahayakan jiwa penderita (Dr. Benny Wiryadi, 2003).
Beberapa keadaan lingkungan atau factor tertentu dapat memperburuk atau mencetuskan psoriasis atanra lain : stresk cuaca dingin, dan kelembaban rendah, obat, infeksi, vaksinasi, kontak iritan, hipokalsemia, alcohol dan merokok
Dalam mneilai keparahan penyakit, Health-related quality of life ditekankan penialainnya melalu pekerjaan, hubungan dengan keluarga, kehidupan social dan seksual, rekreasi, kesehatan fisik, masalah keuangan dan emosional yang sehat dan kesenangan (Dr. Cut Jacoeb, 2003)
Dalam hal ini kesehatan fisik merupakan salah satu hal penting utuk mencegah kekambuhan, dengan gizi yang baik diharapkan mendapatkan kekebalan untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan perburukan penyakit.
Hubungan nutrisi dan psoriasis banyak menimbulkan berbagai spekulasi. Banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui efek pemberian nutrient pada pengobatan psoriasis dan pengaruh psoriasis pada status nutrisi. Dan makin banyak bukti bahwa pemberian nutrient (zat gizi) tertentu mungkin dapat memberiakn efek terapeutik dan realtif lebih aman (Racket, 1993 dalam Harefa, 2001).

Kalori/Energi
Tidak ada hubungan langsung antara asupan kalori dengan psoriasis. Tetapi dengan asupan kalori yang tepat memberikan energi yang sesuai dengan kebutuhan akan mencegah obesitas, atau bila sudah terjadi overweight atau obesitas perlu diberikan diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan agar penampilan lebih menarik. Pada diet ini diusahakan agar tidak terjadi defisiensi zat-zat gizi tertentu agar kesehatan kulit tetap terjaga. Dengan diet 1500 kalori protein 60 gram ini masih didapatkan asupan zat gizi yang cukup untuk kesehatan tubuh (lihat lampiran)

Lemak
Sesuai dengan saran diet yang sehat adalah 13 pesan dasar gizi seimbang, konsumsi lemak adalah 25 % kalori. Dengan asupan lemak yang demikian (41 gram lemak) sebagai gambaran apabila dalam 1 hari kita makan makanan yang digoreng dari minyak yang dipergunakan sudah masuk 30 gram lemak, jadi untuk mendapatkan diet yang sehat adalah jangan menambah konsumsi lemak berlebihan terutama lemak jenuh (lemak daging sapi/kambing dll, mentega/butter).
Berdasarkan pengamatan epidemiologik di mana insidens psoriasis di Eskimo dan Jepang diduga karena konsumsi ikan yang tinggi dan banyak mengandung asam lemak tak jenuh ganda omega 3. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pemberian asam lemak omega 3 mengurangi rasa gatal, eritema dan “scaling” pada penderita psoriasis (Brittner, dkk, 1988, dan Soyland, 1993).
Ditemukan kadar asam arakidonat derivate dari asam linoleat (omega 6) yang meningkat pada plak-plak psoriatic, demikian juga hasil derivate asam tersebut yaitu 12 hydroxytetraetanoic acid dan leukotriene B4, zat-zat ini merupakan zat proinflammatory yang dapat merangsang sinstesis DNA yang pada kultur jaringan keratosit manusia. Dengan memberikan asam linolenat (omega 3) dapat menghambat pembentukan asam arakidonat dengan cara inhibisi kompetitif (lihat skema) disamping itu ternyata leukotrin dan prostaglandin yang dibentuk dari asam linolenat-asam eikosapentanota (EPA) secara biologis kurang aktif dibanding yang dibentuk dari asam linoleat-asam arakidonat (Brittner, dkk 1988, dan Mayser, dkk 1998).

Protein
Merupakan zat gizi yang sangat penting, dalam diet mencakup 15-20 % dari asupan kalori, kecukupan protein sangat diperlukan untuk memenuhi fungsi protein sebagai pembentuk jaringan baru menggantikan jaringan yang rusak dan membentuk kekebalan tubuh. Dengan ini tubuh terhindar dari penyakit radang, yang dapat memicu kekambuhan penyakit ini.

Vitamin dan mineral
Zat pengatur dan antioksidan
Zat-zat gizi ini terutama diperoleh dari sayuran buah-buahan, walaupun juga terdapat pada bahan makanan yang lain. Vitamin merupakan zat yang esensial bagi tubuh yang mengatur reaksi –reaksi biokimiawi dalam tubuh serta sebagai antioksidan terutama vitamin A, vitamin C dan vitamin E serta beberapa mineral utama Seng (zn) dan selenium (se).

Defisiensi
Beberapa peneliti menemukan kemungkinan adanya defisisensi zat gizi tertentu pada penyakit psoriasis, sehingga mungkin suplementasi zat-zat gizi tersebut daapt bermanfaat, (Psoriasis, )
Asam folat (Fry L, dkk, 1971)
Vitamin A (Haddox dkk, 1979)
Vitamin B12 (Carslaw RW dan Neill J, 1963; Sneddon JB, 1963; Cohen el, 1963)
Nikel (Donadini dkk, 1980)
Selenium (White A dkk 1983)
Seng (Donadini, dkk 1980)
Lesitin (Gross P dkk, 1950)
Mukopolisakarida (Pruden JF dan Balassa LL, 1974)
Omega 3 (Valquist C, dkk 1985; Ziboh VA, 1986, Brittner Sb dkk, 1988, Soyland R, 1993)

Efek anti peradangan
Seperti diketahui bahwa penyakit ini dianggap penyakit autoimun dnegan sel T memegang peran penting, dimana sel T teraktivasi berinteraksi dengan sel epidermis (terutama keratinosit) mengakibatkan diferensiasi keratinosit yang abnormal (Wiryadi, 2003). Sel T yang teraktivasi mensekresi berbagai jenis sitokin yang mampu merangsang berbagai sel didekatnya, yang kemudian akan mensekresi sitokin tambahan, menghasilkan umpan balik yang mempertahankan peradangan menahun. Sitokin tersebut dihubungkan secara khusus dnegan respon sel T terhadap jejas jaringan pada autoimun (Endardjo, 2003)
Pemberian vitamin D3 ternyata bermanfaat pada penderita psoriasis, karena menghambat pembentukkan sitokin (Interleukin 2 dan IL6) oleh limfosit, sehingga mengurangi proliferasi dan diferensiasi keratinosit. Selain itu ternyata retinoid (vitamin A) dapat mengurangi proses hiperproliferatif melalui pengaturan transkripsi gene dan juga sebagai zat anti inflamasi (Christoper dan Mrowietz, 1999)

obesitas

Obesitas, Masalah yang Berkaitan dengan Kesehatan dan Penampilan

Obesitas merupakan masalah yang banyak menarik perhatian masyarakat karena erat kaitannya dengan penampilan, se­hingga pembahasannya bukan semata-mata membicarakan masalah kesehatan. Alasan utama terjadinya obesitas adalah pemasukan energi yang jauh melebihi pengeluarannya, se­hingga terjadi penumpukan lemak tubuh yang melebihi ba­tas wajar. Hal ini dapat terlihat dengan mudah dan sering menimbulkan beban psikologis bagi penderitanya. Kehilang­an bentuk tubuh dapat membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri, bahkan dapat pula menimbulkan depresi.

Meskipun obesitas dapat terlihat dengan mudah, perlu batasan untuk menentukan seseorang dikatakan menderita obesitas atau tidak. Secara umum, kelebihan berat badan dinyatakan dalam persentase untuk berat badan normal. Orang yang berat badannya melebihi batas normal belum tentu tergolong penderita obesitas karena perawakan tubuh juga berpengaruh. Seorang yang berperawakan tubuh besar dengan kelebihan berat badannya melebihi dua puluh persen dari berat badan normal untuk tingginya, belum tergolong penderita obesitas.

Penentuan obesitas secara alamiah dilakukan dengan me­lihat perbandingan jumlah lemak tubuh terhadap berat ba­dan secara keseluruhan. Jumlah lemak tubuh sekitar dua belas persen dari jumlah berat badan total bagi seorang pria muda masih dianggap normal, sedangkan jumlah lemak 26 persen dari berat badan totalnya juga masih dianggap nor­mal bagi wanita.

Pada kelompok masyarakat yang tingkat ekonominya tergolong rendah, jarang dijumpai masalah obesitas pada kelompok usia muda (juvenile obesity). Perubahan dalam tata cara pemberian makan kepada anak akan menentukan apa­kah bakal menderita obesitas atau tidak. Ada anggapan se­mentara orangtua bahwa bayi yang sehat adalah bayi yang gemuk. Fenomena yang sering terlihat adalah pemberian susu botol secara berlebihan yang dimaksudkan agar bayi menjadi gemuk.

Adanya kelebihan lemak dalam tubuh sering menjadikan seorang penderita obesitas merasa menderita, geraknya ser­ba lamban dan tidak gesit, sementara kehidupan modern menuntut serba cepat. Penderita obesitas cenderung meng­alami keterlambatan, bahkan kecelakaan. Beban lemaknya ini disandang penderita obesitas bersama-sama dengan be­ban batinnya, sejak bangun tidur hingga tidur kembali. Ada beberapa faktor yang saling mempengaruhi sebagai pe­nyebab obesitas, yaitu:

(1) Kelebihan masukan (intake) makanan. Hal ini erat kait­annya dengan semakin meningkatnya taraf kehidupan seseorang. Kelebihan makanan ini sering kurang disadari oleh para penderita obesitas. Banyak di antara mereka yang mengaku tidak banyak makan, tetapi justru men­jadi gemuk. Mereka lupa bahwa setiap hari tidak lepas dari makanan-makanan kecil. Kebiasaan makan makanan kecil inilah justru membuat masukan kalori menjadi tinggi. Sering terjadi, ketika menonton acana TV, tanpa disadani telah menghabiskan satu toples kue atau ke­rupuk goreng.

(2) Kurang aktivitas fisik. Seorang karyawan biasa yang tiba-tiba dipromosikan menduduki jabatan penting me­miliki kecenderungan mengalami obesitas karena aktivi­tas fisiknya berkurang. Jika biasanya berangkat ke kan­tor harus berjalan kaki ke halte bus, kini cukup diantar oleh sopir, ditambah dengan jamuan makan yang harus dihadiri, yang sering kali menyajikan makanan-makanan berkalori tinggi dan rendah serat. Oleh karena itu, obesitas merupakan ancaman tersendiri bagi para eksekutif yang sibuk tetapi kurang aktivitas fisik.

(3) Kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi juga memberi kontribusi terhadap terjadinya obesitas. Ini ju­ga berkaitan dengan berkurangnya aktivitas fisik. Tingkat kemakmuran yang bertambah juga mendorong seseorang untuk memanfaatkan teknologi dalam semua bidang kehidupan agar aktivitas fisik yang berat dapat dikurangi. Kemudahan-kemudahan kini tersedia dengan harga relatif terjangkau, khususnya dalam hal teknologi rumah tangga.

(4) Faktor psikologis. Jangan dilupakan bahwa stres juga dapat menjadi faktor pemicu obesitas. Seseorang yang mendapat tekanan psikologis dan beban mental yang cukup berat sering menjadikan makan sebagai pelarian. Dengan makan, seseorang tadi merasa terhindar dan mampu melupakan masalahnya. Masalah kegemukan dan stres akan menjadi suatu lingkaran setan. Sulit di­bedakan stres yang menyebabkan kegemukan ataukah kegemukan yang menyebabkan stres.

(5) Keturunan/genetika. Di antara sifat-sifat fisik yang di­turunkan adalah bentuk tubuh. Seseorang dengan ben­tuk tubuh endomorf, yaitu cenderung bulat, lebih ra­wan terhadap obesitas dibandingkan mereka yang me­miliki bentuk tubuh ektomorf, yaitu cenderung kurus atau mesomorf, yaitu berotot. Seseorang dengan bentuk tubuh mesomorf cenderung tidak memiliki masalah obesitas. Namun, kebanyakan orang memiliki kombinasi sifat-sifat tersebut.

Status BMI (Body Mass Index)
Di bawah 18,5 ……. Underweight (Di bawah berat badan normal)
18,5 – 24,5 ………… Normal
25,0 – 29,9 ……….. Overweight (Kelebihan berat Badan)
30.0 ke atas ………. Obese (Obesitas – kegemukan)

Cara menghitung Body Mass Index (BMI)
Perhitungan yang dikeluarkan National Health Institute pada tahun 1998 ini dapat membantu mengukur rasio tinggi badan dan berat badan yang ideal melalui perhitungan sebagai berikut: Misalnya
Berat badan = 70 kg
Tinggi badan = 1,65 cm
BMI = 70 : (1,65 x 1,65) = 25,3.
Menurut Status BMI, Anda termasuk overweight

Artikel yang Berhubungan

Kamis, 29 Oktober 2009

MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL DAN ATAU IBU MENYUSUI

PENTINGNYA SEBUAH STANDAR UNTUK
MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL DAN ATAU IBU MENYUSUI

PENDAHULUAN

Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 1999 menunjukan terjadinya peningkatan angka kematian ibu (AKI). Kalau pada tahun 1997 AKI menunjukan 318 per 100.1000 kelahiran hidup maka pada tahun 1999 menjadi 380 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2001, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) AKI menunjukan 377 per 100. 000 kelahiran hidup. (Gizi dalam Angka, Depkes, 2005)

Kematian ibu hamil disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor sosial, faktor budaya dan faktor ekonomi. Kemiskinan masyarakat akan membawa kepada kemiskinan pengetahuan dan informasi. Dan pada kondisi kemiskinan, keluarga khususnya ibu akan mengalami resiko kekurangan gizi, menderita anemia dan berat bayi lahir rendah (BBLR) (Anita Rahman, 2003).

Meskipun prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil menurun dari 50,9 % (tahun 1995) menjadi 40,1 % (tahun 2001), namun anemia pada ibu hamil hendaknya diwaspadai. Karena akibat anemia pada ibu hamil pun cukup fatal karena bayi bisa lahir cacat atau abortus, persalinan lama, pendarahan shock, dan payah jantung. Sedangkan pada janin bisa menyebabkan kematian, cacat bawaan, premature dan cadangan zat besi kurang

Adanya mitos, bahwa ibu hamil pantang mengkonsumsi makanan tertentu menyebabkan sang ibu juga akan kehilangan akses terhadap zat gizi dari makanan tersebut. Keadaan ini tentu akan memperlemah kondisi ibu hamil.

Memperhatikan permasalahan yang dihadapi ibu hamil dan ibu menyusui serta dampak yang mungkin terjadi pada ibu maupun pada janin serta bayi-bayi yang dilahirkan, upaya penanganan perlu untuk terus ditingkatkan dan diatasi melalui kerjasama semua pihak.
PERUBAHAN FISIK DAN PSIKIS PADA IBU HAMIL

Masa kehamilan tentunya amat sangat di nantikan oleh para calon ayah dan calon ibu. Tentunya mereka juga mendambakan anak yang lahir akan sehat dan normal. Penting untuk diketahui oleh setiap pasangan bahwa akan terjadi serangkaian perubahan pada ibu yang sedang hamil, baik secara fisik ataupun psikis.

1. Pada trimester pertama. Misalnya bentuk tubuh yang semakin melebar, payudara yang semakin kencang . Kondisi psikis ibu juga mengalami tingkat kepekaan yang sangat tinggi. Ibu akan mudah meledak-meledak atau akan merasa sangat sedih bila terjadi sesuatu.
2. Pada trimester kedua. Perut sudah mulai membuncit, orang sudah mulai tahu bahwa ibu sedang hamil. Kondisi emosi ibu sudah mulai stabil
3. Pada trimester ketiga. Perut ibu semakin membesar.Keadaan janin juga semakin besar. Dan ibu siap melahirkan. Kondisi emosi ibu kembali tidak stabil karena menanti masa kelahiran.

PENTINGNYA GIZI SELAMA IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI

Meskipun kehamilan sudah merupakan bagian dari daur hidup kehidupan manusia pada wanita, namun masih banyak anggota masyarakat yang mengabaikan pentingnya masa kehamilan. Misalnya usia untuk ibu, jarak kehamilan dan yang terutama kesehatan ibu. Kehamilan membutuhkan tambahan asupan pangan karena adanya peningkatan kebutuhan zat-zat gizi. Beberapa zat gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil dan ibu menyusui :
a.Energi
Energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Kebutuhan energi selama ibu hamil adalah untuk membentuk/membangun jaringan baru (fetus, plasenta, uterus, cairan amniotic, breast, peningkatan volume darah dan mensuplai jaringan baru. Pangan yang kaya akan sumber energi adalah pangan sumber lemak (lemak/gajih dan minyak, buah berlemak, biji berminyak), pangan sumber karbohidrat (beras, jagung, oat, serealia) dan pangan sumber protein (daging, ikan, telur susu dan aneka produk turunannnya)

b.Zat gizi mikro
Selama kehamilan, disamping zat gizi makro yaitu energi dan protein, ibu juga membutuhkan tambahan zat gizi mikro seperti diuraikan berikut ini :

Asam folat

Kekurangan asam folat pada ibu hamil akan menyebabkan resiko terjadinya cacat tabung syaraf (Neural Tube Defects/NTD), berat bayi lahir rendah (BBLR) dan resiko lahirnya premature. Sumber pangan yang banyak mengandung asam folat adalah brokoli, jeruk, bayam, roti dan susu.

Vitamin A

Adanya pertumbuhan janin, berarti terjadi peningkatan pertumbuhan dan pembelahan sel dalam tubuh ibu. Vitamin A dalam bentuk retionic acid mengatur perumbuhan dan pembelahan sel dalam jaringan. Namun demikian ibu tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi suplementasi vitamin A selama hamil karena dosis tinggi vitamin A akan memberikan efek teratogenik (keracunan). Dengan mengkonsumsi buah-buahan, daging, unggas, ikan, telur, sayuran berdaun hijau, akar dan umbi-umbian sehari-hari, akan membantu ibu memenuhi kebutuhan vitamin A.

Kalsium

Kalsium dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan tulang, gigi, jantung yang sehat, syaraf dan otot. Kekurangan kalsium akan menyebabkan pertumbuhan tulang dan gigi jadi terhambat. Sumber pangan yang banyak mengandung kalsium adalah susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan.

Magnesium

Magnesium merupakan zat gizi lainnya yang berperan dalam membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Kekurangan magnesium akan menyebabkan preeklamsia, bayi cacat dan kematian bayi. Sumber pangan yang banyak mengandung magnesium adalah sayur-sayuran, sumber makanan laut, ikan tawar segar, daging, padi-padian dan kacang-kacangan.

Zat Besi

Kekurangan zat besi akan menghambat pembentukan hemoglobin yang berakibat pada terhambatnya pembentukan sel darah merah. Ibu hamil dan ibu menyusui merupakan kelompok yang beresiko tinggi terhadap anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya darah yang dikeluarkan selama masa persalinan. Sumber pangan yang banyak mengandung zat besi adalah nabati kedelai, kacang-kacangan, sayuran daun hijau dan rumput laut.

Iodium

Kekurangan iodium selama hamil akan berefek pada keguguran, penyimpangan perkembangan otak janin, berat bayi lahir rendah dan kretinisme. Di Indonesia kekurangan iodium dialami oleh berbagai masyarakat lain, sehingga pemerintah telah mencanangkan kebijakan tentang garam beryodium. Sumber pangan yang banyak mengandung iodium adalah ikan, kerang dan rumput laut.

STANDAR NASIONAL INDONESIA MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL DAN ATAU IBU MENYUSUI

Hingga saat ini baik ditingkat internasional maupun nasional belum ada regulasi yang mengatur tentang produk-produk yang diperuntukan bagi ibu hamil dan atau ibu menyusui.

Berdasarkan data tahun 2001 - 2005, di Badan Pengawas Obat dan Makanan telah terdaftar produk minuman khusus ibu hamil dan atau ibu menyusui sebanyak 56 buah. Disatu sisi perkembangan produk pangan untuk ibu hamil dan ibu menyusui tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui. Disisi lain perlu diwaspadai agar produk-produk tersebut tidak menimbulkan masalah kesehatan dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat, menjamin perdagangan yang bebas dan jujur dan mendorong berkembangnya industri di Indonesia, maka Badan POM bersama tim ahli dari Persatuan Dokter Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI), Departemen Ilmu Gizi (FK-UI), Puslitbang Gizi dan Makanan, Departemen Teknologi Pangan (IPB), dan Departemen Gizi Masyarakat (IPB) menyusun standar nasional Indonesia minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui.

Kegiatan penyusunan ini sudah dimulai sejak tahun 2002. Melalui rapat-rapat teknis dengan tim ahli dan rapat konsensus pada tanggal tahun 2004 maka telah di hasilkan Rancangan SNI Minuman Khusus Ibu Hamil dan atau Ibu Menyusui. Dan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui SK Kepala BSN tahun 2005 ditetapkan menjadi SNI 01-7146-2005 Minuman Khusus Ibu Hamil dan atau Ibu Menyusui.

Standar ini memuat uraian tentang definisi minuman khusus ibu hamil dan atau ibu menyusui, yaitu produk berbentuk bubuk maupun cair, khusus untuk ibu hamil dan atau ibu menyusui, mengandung energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang diperhitungkan berdasarkan tambahan kecukupan zat gizi yang dianjurkan untuk kelompok tersebut dengan atau tanpa penambahan komponen bioaktif dan atau bahan tambahan pangan yang diizinkan.

Persyaratan mutu pada SNI ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu untuk ibu hamil dan untuk ibu menyusui. Rincian persyaratan kandungan zat gizi makro dan zat gizi mikro dapat dilihat selengkapnya pada tabel 1 dan 2.

Angka-angka tersebut mengacu pada Angka Kecukupan Gizi tambahan untuk ibu hamil dan tambahan ibu menyusui yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui SK nomor : 1593/MENKES/SK/XI/2005 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.

Dalam SNI ini dinyatakan bahwa pada produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui tidak boleh mengandung pengawet dan pemanis buatan. Sedangkan beberapa bahan tambahan pangan yang lain diizinkan dengan memberikan batas maksimum penggunaan seperti anti oksidan, pengemulsi, pemantap dan pengental.

Pada standar ini juga diatur tentang batasan cemaran logam dan cemaran mikroba,
Untuk membantu konsumen memanfaatkan produk ini, diatur tentang beberapa informasi yang harus dicantumkan. Informasi tersebut adalah keterangan pada label adalah tentang berat bersih, keterangan tentang nama dan alamat, daftar bahan yang digunakan, informasi nilai gizi,petunjuk peyiapan dan penggunaan, keterangan tentang peruntukan, petunjuk penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa

TABEL 1 PERSYARATAN MUTU
AKG 2005 DAN SNI MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL
NO Syarat Mutu Satuan AKG 2005 Hamil (+ an) SNI
Trimester I Trimester II Trimester III Produk berbentuk Bubuk ( per 100 g) Produk Berbentuk Cair (per 100 ml)
1. Energi Kkal +100 +300 +300 Min. 370 Min 65
2. Protein g +17 +17 +17 18 - 25 3,2 - 4,4
3. Lemak g Min. 3,5 Min. 0,6
4. Karbohidrat g Maks. 65 Maks. 11,4
5. Air g Maks. 4 -
6. Abu g Maks. 6 Maks. 1,1
7. Vitamin A mcg/RE +300 +300 +300 300 - 500 53 - 88
8. Vitamin B1 mg +0,3 +0,3 +0,3 0,5 - 1,0 0,1 - 0,2
9. Vitamin B2 mg +0,3 +0,3 +0,3 0,5 -1,1 0,1 - 0,2
10. Vitamin B3 mg +4 +4 +4 6 - 14 1,1 - 2,5
11. Vitamin B6 mg +0,4 +0,4 +0,4 0,6 - 1,3 0,1 - 0,2
12. Vitamin B9 mcg +200 +200 +200 285 - 400 49 -70
13. Vitamin B12 mcg +0,2 +0,2 +0,2 0,3 - 2,4 0,1-0,4
14. Vitamin C mg +10 +10 +10 14 - 75 2,5 - 13,2
15. Kalsium mg +150 +150 +150 200 - 800 35 - 140
16. Besi mg +0 +6 +13 Min. 10 Min. 1,8
17. Seng mg +1,1 +4,2 +9,0 Min. 5 Min. 0,9
18. Magnesium mg +30 +30 +30 40 - 240 7,0 - 42
19. Mangan mg +0,2 +0,2 +0,2 0,3 -1,8 0,1 -0,3
20. Iodium mcg +50 +50 +50 70 - 150 12 - 26
21. Selenium mcg +5 +5 +5 7- 30 1,2 - 5,3
22. Fluor mg +0,2 +0,2 +0,2 0,3 - 2,5 0,1 - 0,4


TABEL 2 PERSYARATAN MUTU

AKG 2005 DAN SNI MINUMAN KHUSUS IBU MENYUSUI

NO


Syarat Mutu


Satuan


AKG Menyusui (+an)


SNI
6 bulan pertama 6 bulan kedua

Produk berbentuk Bubuk (per 100 g)


Produk Berbentuk Cair (per 100 ml)

1.


Energi


Kkal


+500


+550


Min. 400


Min. 70

2.


Protein


g


+17


+17


20 -34


3,5 - 70

3.


Lemak


g


Min. 7


Min. 1,2

4.


Karbohidrat


g


Maks. 65


Maks. 11,4

5.


Air


g


Maks. 4


-

6.


Abu


g


Maks. 6


Maks.1,1

7.


Vitamin A


mcg/RE


+350


+350


300 -500


53-88

8.


Vitamin B1


mg


+0,3


+0,3


0,3 - 1,0


0,1 - 0,2

9.


Vitamin B2


mg


+0,4


+0,4


0,4 - 1,1


0,1 - 0,2

10.


Vitamin B3


mg


+3


+3


3 - 14


0,5 - 2,5

11.


Vitamin B6


mg


+0,5


+0,5


0,5 - 1,3


0,1 - 0,2

12.


Vitamin B9


mcg


+100


+100


100 - 400


18 -70

13.


Vitamin B12


mcg


+0,4


+0,4


0,4 - 2,4


0,1 -0,4

14.


Vitamin C


mg


+45


+45


45 - 75


8 - 13

15.


Kalsium


mg


+150


+150


150 -800


26,25 - 140

16.


Besi


mg


+6


+6


Min.6


Min. 1,05

17.


Seng


mg


+4,6


+4,6


Min. 4,6


Min. 0,8

18.


Magnesium


mg


+30


+30


50 -240


9 -42

19.


Mangan


mg


+0,8


+0,8


0,8 -1,8


0,14 -0,32

20.


Iodium


mcg


+50


+50


50-150


8,75-26,25

21.


Selenium


mcg


+10


+10


5-30


0,88 - 5,25

22.


Fluor


mg


+0,2


+0,2


0,2-2,5


0,04 -0,44

CARA MUDAH HITUNG BERAT BADAN IDEAL ANDA

CARA MUDAH HITUNG BERAT BADAN IDEAL ANDA :

MENJAGA berat badan (BB) ideal sulitkah? Ada jalan gampang dan murah untuk mengontrol setiap Anda
merasa bobot Anda melewati batas yang dianjurkan. Bagaimana caranya?
Tiap orang tentu mengharapkan BB ideal, selain terhindar dari risiko berbagai macam penyakit, dari segi
estetika orang dengan berat badan yang ideal tampak sedap dipandang. Namun, apa yang terjadi jika ternyata
Anda mengalami kelebihan BB, bahkan obesitas?

Tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam untuk mengetahui apakah Anda mengalami kelebihan BB atau
tidak. Anda dapat menghitung bobot tubuh menggunakan rumus body mass index (BMI), Anda dapat dengan
mudah menemukan jawabannya.

Menurut National HeartLung and Blood Institute (NHLBI) ada tiga ketentuan penilaian untuk mengukur
kelebihan BB, yaitu dengan mengukur lingkar pinggang, factor risiko terkena penyakit dan keadaan yang
berkaitan dengan obesitas. Terakhir, yang paling sering digunakan dengan menggunakan BMI. Quetelet
index atau yang lazim disebut BMI ditemukan oleh seorang asal Belgia bernama Adolphe Quetelet, sekitar
1930 dan 1950-an. Kemudian, mulai populer sekitar awal 1980-an, saat penderita kegemukan semakin bertambah,
akibat tingkat kemakmuran masyarakat yang mulai meninggi.

BMI adalah pengukuran yang berhubungan dengan berat badan dan tinggi badan. BMI digunakan untuk
mengukur kelebihan berat badan atau tidak nya seseorang. Selain itu, BMI dapat menjadi salah satu indikator
yang diandalkan dalam penghitungan kelebihan massa tubuh yang paling murah, walaupun hasilnya tidak selalu
akurat. Sebab, dipengaruhi tingkat kebugaran,ukuran,dan berat otot,struktur tulang, jenis kelamin, dan etnis.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Tanya TM Rotikan SpKO mengatakan, kategori BMI
di Asia dan Eropa berbeda. Kalau di Eropa sesuai standar yang digunakan oleh World Health Organization (WHO),
klasifikasinya sebagai berikut: kekurangan berat badan (BMI <18,5), berat normal (BMI = 18,5–24,9),kelebihan berat
badan (BMI = 25,0–29,9) dan mengalami obesitas (BMI ≥30,0)

Sementara di Asia, termasuk Indonesia, klasifikasinya sebagai berikut: kekurangan berat badan (BMI<18,5),
berat badan normal BMI=18,5–22,9), kelebihan beratbadan(BMI=23,0–24,9) dan mengalami obesitas (BMI ≥25,0).
Rumus Menghitung BMI
BMI = Massa tubuh ( berat badan ) Kg
(Tinggi Badan [Meter])²

BMI dihitung berdasarkan berat badan (ukuran kg) dibagi tinggi badan (ukuran meter) yang telah dikuadratkan.
Hasil dari BMI tersebut dapat dijadikan patokan apakah seseorang kelebihan berat badan atau tidak. Misalkan berat
tubuh Anda 60 kg dengan tinggi badan 1,65 m. Cara menghitungnya berat 60 kg dibagi (1.65m)? = 22.Hasil yang didapat
dari penghitungan BMI kemudian dicocokkan dengan tabel pengklasifikasian. Tabel menunjukkan kalau berat badan
Anda masuk dalam kategori ideal.

Dr Tanya mengungkapkan, tabel pengklasifikasian BMI juga didasarkan pada usia. “Tentunya berbeda ukuran BMI
orang dewasa dan anak-anak,” tutur dokter yang juga berpraktik di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI ini.

Jika perhitungan BMI pada orang dewasa didasarkan pada bobot tubuh dan tinggi badan, Jika perhitungan BMI
pada orang dewasa didasarkan pada bobot tubuh dan tinggi badan, pada anak-anak tabel BMI didasarkan pada usia
yang akan menunjuk pada persentil tertentu. Selain itu, anak laki-laki dan perempuan juga mempunyai tabel BMI yang
berbeda.Perbedaan ini dikarenakan berbedanya kadar lemak tubuh anak laki-laki dan perempuan. Pada anak-anak,
kategori BMI dapat diklasifikasikan sebagai berikut: kekurangan berat badan (BMI < persentil 5), resiko mengalami
overweight (BMI > persentil 85), kelebihan berat badan (BMI > persentil 95). Selamat berhitung!
Masih kesulitan dalam menghitung BMI ??? klik disini untung menghitung BMI anda secara online.
Melalui cara perhitungan BMI di atas, pastinya anda sudah mengetahui sudah idealkah berat badan anda. Dan
banyak orang telah membuktikannya, EZ-Trim adalah terobosan yang terhandal dalam mengatasi masalah kelebihan
berat badan, EZ-Trim akan mengembalikan tubuh anda ke tubuh yang ideal dengan cara alami dan terbukti tanpa efek samping.

Kamis, 15 Oktober 2009

apa kabar dunia sehat

kesehatan sangatlah penting dan sangat mahal harganya